Desember 29, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

KBRI Canberra memperkenalkan program untuk pembelajar bahasa Indonesia

KBRI Canberra memperkenalkan program untuk pembelajar bahasa Indonesia

JAKARTA (ANTARA) – Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra, Australia (KBRI) meluncurkan program bernama Kawan Ngobrol (Sobat Ngobrol) untuk membantu orang asing yang ingin belajar bahasa Indonesia.

“Dalam rangka membantu orang asing belajar bahasa Indonesia, kami meluncurkan program Kawan Enkoprol,” kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI, Mohamed Najib, dalam keterangan yang diterima Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, program Kawan Ngobrol memberikan kesempatan kepada pembelajar bahasa Indonesia di Canberra untuk bertemu dengan penutur asli setiap bulan dan berinteraksi dengan santai.

Ia menambahkan, program ini akan membantu meningkatkan kemampuan berbicara pembelajar bahasa Indonesia.

“Program ini memberikan kesempatan kepada pembelajar bahasa Indonesia asing untuk berkomunikasi menggunakan bahasa tersebut tanpa tekanan,” ujarnya.

Saat ini, bahasa Indonesia diajarkan di 16 sekolah dan dua universitas di ibu kota Australia, yaitu Australian National University dan kampus University of New South Wales di Canberra.

Najib menggarisbawahi bahwa jumlah orang asing yang belajar bahasa Indonesia relatif besar, namun masih sulit bagi mereka untuk menemukan komunitas yang dapat membantu mereka mempraktikkan materi pembelajaran.

Oleh karena itu, proyek Kawan Ngoprol merupakan sarana untuk membangun komunitas bahasa Indonesia di Canberra yang membantu pembelajar bahasa melatih keterampilan berbicaranya, ujarnya.

Program ini bukan diperuntukkan bagi pelajar, namun terbuka bagi warga negara Australia yang pernah tinggal di Indonesia dan ingin mempertahankan kemampuan berbahasa Indonesianya.

Steve, seorang Australia yang bekerja di Indonesia selama dua tahun, tidak dapat menemukan rekan untuk berlatih bahasa tersebut setelah kembali ke Australia, yang menyebabkan dia kehilangan kontak dengan kosakata bahasa Indonesia yang telah dipelajarinya.

Warga negara Australia lainnya, Phil Domaschenz, mengaku rindu dengan bahasa dan budaya Indonesia sejak mengakhiri masa tinggalnya selama satu tahun di Indonesia.

Dia berharap proyek kedutaan ini akan membantu mengenalkan kembali Indonesia dengan masyarakat dan pangannya.

BERITA TERKAIT: Menteri mendukung KBRI Canberra melakukan transformasi digital
Berita terkait: Indonesia dan Australia menandatangani MoU untuk meningkatkan kerja sama EV