Kuasa Usaha KBRI Tripoli, Didi Ahmad Al-Rifai membenarkan hal tersebut saat wawancara eksklusif. Libya Bentara Kedutaan besarnya di Tripoli akan mulai mengeluarkan visa untuk semua paspor diplomatik, pribadi dan biasa pada bulan Desember ini. Dijelaskannya, peralatan teknis yang diperlukan telah disiapkan untuk menerima permohonan visa Indonesia bagi WNI Libya.
Ia mengundang warga Libya untuk datang ke Indonesia
Ia mengajak masyarakat Libya berkunjung ke Indonesia untuk tujuan wisata, pengobatan, pendidikan dan bisnis karena banyak keuntungan di berbagai bidang bagi mereka yang ingin mengunjungi tempat-tempat wisata menarik di banyak kota di Indonesia. Dia mengatakan pengunjung Libya dapat menikmati perawatan kesehatan dan pusat perbelanjaan, serta banyak industri kelas atas, terutama furnitur dan pakaian dari merek internasional, dan produk makanan yang disesuaikan dengan selera Libya.
2023 Ekspor Indonesia 100 juta dollar AS
Terkait volume perdagangan Indonesia dengan Libya, Al-Rifai mengatakan volume ekspor Indonesia ke Libya meningkat menjadi sekitar 100 juta dolar pada tahun 2023 dibandingkan impor umum. Impor Indonesia ke Libya terbanyak adalah berbagai produk makanan. Ia memperkirakan volume perdagangan dengan Libya akan meningkat, terutama setelah dibukanya visa perjalanan langsung dari KBRI di Tripoli, dengan semakin beragamnya impor Indonesia ke Libya.
Kolaborasi universitas
Al-Rifai menekankan minat KBRI Libya untuk menghubungkan universitas-universitas Libya dengan banyak universitas Indonesia yang berperingkat internasional untuk kerja sama di bidang kelulusan, penelitian ilmiah dan konferensi serta seminar ilmiah bersama. Dikatakannya, hal ini akan berdampak positif dalam terjalinnya hubungan permanen antara universitas kedua negara dan akan mengarah pada penelitian ilmiah dan pengembangan akademik di banyak bidang. Sarge d’Affaires menyoroti kehadiran ratusan mahasiswa pascasarjana Libya di universitas-universitas Indonesia dan puluhan mahasiswa Indonesia di universitas-universitas Libya sebagai imbalannya.
Kerjasama kesehatan
Al-Rifai mencontohkan, ada peluang besar bagi kerja sama kesehatan antara Libya dan Indonesia, apalagi negaranya merupakan salah satu dari dua puluh negara produsen terbesar di dunia di bidang kesehatan dan salah satu produsen obat-obatan yang terkenal di dunia internasional. merek. Selain itu, tenaga medis dan paramedis di Indonesia memiliki keterampilan tinggi dan pengalaman luas dalam mengobati penyakit yang dapat diobati di Libya.
medis
Patut dicatat bahwa perusahaan minyak Indonesia Metco Energy International memenangkan Konsesi Cekungan Kadames 47 dalam EPSA pertama pada tahun 2008, terkait dengan kemitraan dengan Otoritas Investasi Libya. Penemuan minyak perusahaan tersebut adalah untuk mulai mengerjakan peningkatan fasilitas produksinya di sana. Ia memiliki 26 sumur, investasi sebesar 800 juta dolar dan kapasitas produksi 50.000 barel per hari. Proyek ini dijadwalkan selesai pada tahun 2017, namun karena masalah keamanan dan perpecahan politik yang dialami Libya, pelaksanaan proyek tersebut tertunda.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya