Desember 28, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Kandidat yang kalah dari Indonesia, Anis, mengatakan pemilu di pengadilan penuh dengan campur tangan

Kandidat yang kalah dari Indonesia, Anis, mengatakan pemilu di pengadilan penuh dengan campur tangan

Oleh Stanley Vidianto

JAKARTA (Reuters) – Kandidat presiden Indonesia yang gagal, Anis Baswedan, mengajukan gugatannya terhadap pemilu presiden bulan lalu di pengadilan pada hari Rabu, dengan mengatakan bahwa mengubah surat suara untuk mendukung satu kandidat penuh dengan ketidakadilan dan campur tangan.

Terpilihnya Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, terbantu oleh tekanan pemerintah terhadap pejabat daerah dan mobilisasi bantuan sosial sebagai “alat tawar-menawar” untuk mencapai hasil, kata mantan Gubernur Jakarta itu.

Prabowo meraih 60% suara, berkat bantuan puluhan ribu anak muda Indonesia dan janjinya untuk melanjutkan kebijakan Presiden Joko Widodo setelah satu dekade.

Anees dan Kanchar Pranovo yang berada di posisi ketiga masing-masing memperoleh 25% dan 16% suara.

Setelah dua dekade melaksanakan pemilu langsung, Anies mengatakan kepada Mahkamah Konstitusi bahwa Indonesia terancam kembali ke masa lalu yang otoriter.

“Jika kita tidak melakukan koreksi sekarang, maka ke depan akan menjadi preseden pemungutan suara di setiap tingkatan,” ujarnya. “Praktik ini akan dianggap normal, sebagai kebiasaan.”

Pengadilan diperkirakan akan menyampaikan putusannya atas kasus ini pada 22 April. Tantangan terhadap hasil pemilu adalah hal biasa di Indonesia.

Kelompok Anies telah meminta Mahkamah Konstitusi untuk memerintahkan pemilihan ulang tanpa mengecualikan putra Widodo, dengan mengatakan bahwa pencantuman putra Widodo pada menit-menit terakhir dalam posisi wakil presiden pada pasangan Prabowo telah mempengaruhi perolehan suara secara tidak adil.

Para loyalis presiden telah membelanya dan menepis banyak kritik bahwa ia menyalahgunakan posisinya untuk memastikan kemenangan mantan saingannya, Prabowo, dalam upaya untuk mempertahankan warisannya setelah satu dekade berkuasa.

(Laporan oleh Stanley Vidiando; Penyuntingan oleh Martin Petty)