Desember 26, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

K-One menjadi pemegang saham mayoritas penyedia solusi komputasi awan Indonesia

K-One menjadi pemegang saham mayoritas penyedia solusi komputasi awan Indonesia

KUALA LUMPUR (15 Sep): K-One Technology Bhd yang terdaftar di pasar ACE akan menjadi pemegang saham mayoritas dalam joint venture (JV) dengan penyedia solusi komputasi awan yang berbasis di Indonesia PT Gasia Pacific Indo dengan meningkatkan kepemilikannya menjadi 51%. Dari 15%.

Dalam pengajuan Bursa Malaysia, penyedia solusi teknologi G-AsiaPacific Sdn Bhd (GAP) telah menandatangani term sheet dengan PT Gapura Manajemen Servis (GMS) untuk mengakuisisi 36% saham di Kasia Pacific Indo seharga RM4. 6 juta.

K-One mengatakan pertimbangan harga ditentukan oleh rasio harga terhadap penjualan sebesar 2,3 berdasarkan laporan keuangan audit Kasia Pacific Indo untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021.

“Akuisisi ini dipertimbangkan setelah negosiasi panjang antara pembeli dan penjual dan diputuskan dengan mempertimbangkan prospek masa depan dan kontribusi potensial dari Cassia Pacific Indo,” katanya. .

Pada tahun 2019, GAP memiliki 15% saham di Kasia Pacific Indo untuk membentuk JV dengan GMS untuk mengembangkan solusi komputasi awan di Indonesia. RUPS memegang sisa 85% saham di JV.

Karena pasar cloud Indonesia adalah salah satu yang paling cepat berkembang di kawasan Asia-Pasifik, K-One mengatakan langkah untuk meningkatkan kepemilikannya di Kasia Pacific Indo menjadi 51% sejalan dengan rencana ekspansi bisnis cloud yang sedang berlangsung di Indonesia.

“Selain itu, mitra cloud multinasional GAP seperti AWS, Google, Microsoft dan Alibaba memiliki jejak yang besar di Indonesia untuk alasan yang baik. Dalam hal ini, K-One Group harus mengakuisisi pangsanya dengan perusahaan cloud ini. Pasar cloud Indonesia yang berkembang.

“Mengubah Cassia Pacific Indo dari investasi menjadi anak perusahaan akan memungkinkan K-One Group untuk mengintegrasikan top dan bottom line Cassia Pacific Indo dan pada akhirnya mewujudkan potensi manfaat pertumbuhan cloud yang lebih besar di Indonesia dalam hasil keuangannya,” tambah grup tersebut.

K-One beralasan bahwa karena grup dan GMS memiliki “saham yang berarti dan setara” di Cassia Pacific Indo, masing-masing pihak akan diberi insentif yang sama untuk memanfaatkan keahliannya masing-masing untuk mencarter fase pengembangan JV berikutnya. keterampilan.

“GMS dan mitranya akan fokus mengembangkan bisnis melalui jaringan mereka yang luas, sementara GAP akan memberikan dukungan teknis dan operasional untuk menjaga bisnis,” tambahnya.

Saham K-One ditutup turun setengah sen atau 4,55% menjadi 10,5 sen pada Kamis (15 September), memberikan grup kapitalisasi pasar RM87,36 juta.