Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, sedang fokus mengembangkan industri halal untuk memenuhi permintaan domestik dan global mengingat tren yang menandai pertumbuhan bisnis Syariah di tengah krisis ekonomi yang mewabah.
Terlepas dari tekanan ekonomi di seluruh dunia dari epidemi COVID-19, industri halal mampu mencatat kinerja positif. Sebelum wabah, pada 2019, industri mencatat pertumbuhan 3,2 persen – 2,3 persen lebih cepat dari pertumbuhan ekonomi global.
“Secara global, biaya produk halal, terutama makanan, farmasi, kosmetik, fesyen, dan produk perjalanan mencapai $ 2,02 triliun pada 2019 sebelum merebaknya COVID-19,” kata Menteri Keuangan Shri Mulyani Indravati usai peluncuran online pada 14 April. 2021. Program Kerjasama Bisnis.
Indonesia merupakan pasar produk halal terbesar dunia, terutama di sektor makanan, pariwisata, farmasi dan kosmetik, ujarnya.
“Kemampuan ini seharusnya mendorong pelaku usaha untuk bekerja di bidang halal,” ucapnya.
Ekonomi syariah Indonesia fokus pada pengembangan industri halal, pendanaan syariah, keuangan masyarakat syariah dan kewirausahaan syariah.
Dukungan pemerintah terlihat dari sejumlah kebijakan yang ditujukan untuk mengembangkan industri halal, termasuk pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk industri tersebut.
Selain itu, kerjasama antar organisasi seperti Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan PT. Unilever diharapkan dapat mempromosikan industri halal di Indonesia.
Indirawati mengatakan, kerja sama rantai pasok saat ini sangat penting untuk memperkuat ekosistem dan menciptakan kerja sama rantai pasok yang komprehensif.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengembangkan rencana kerjasama lintas sektoral untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia yang bertujuan untuk menjadi hub ekonomi syariah dunia, tambahnya.
“Ini (Muslim Center of Excellence Project) merupakan inisiatif industri yang sangat kondusif untuk memperkuat ekosistem industri halal di Indonesia serta memperkuat kapabilitas dan kapabilitas industri, termasuk UMKM,” ujarnya.
Sementara itu, Wentje Rohardjo, Managing Director KNEKS, berharap kerja sama ini dapat memperkuat tujuan Indonesia untuk menjadi hub bagi produsen halal.
Berita Terkait: Indonesia mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam kebijakan pemulihan ekonomi
“Rencana tersebut akan menjadi salah satu pendorong bagi kemajuan ekonomi syariah nasional dan mempercepat pertumbuhan anak perusahaan lain untuk industri halal di Indonesia,” kata Rohardjo.
Sementara itu, Bank Indonesia (PI) berupaya mendorong ekonomi Syariah dan transformasi keuangan (ECS) sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
“Perubahan EKSyar dilakukan secara optimal untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Gubernur BI Perry Vargio dalam pengantar Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah (LEKSI) 2020 baru-baru ini.
Peluncuran Lexi 2020 merupakan bagian dari dukungan nyata PI untuk mendorong perubahan dalam ekonomi dan keuangan Syariah (ECCR), katanya.
Tema laporan – ‘Integrasi dalam Membangun Ekonomi dan Keuangan Syariah’ – relevan dalam mendukung laju pemulihan ekonomi nasional, termasuk pasca epidemi Pemerintah-19, termasuk EC.
Menurut LEKSI 2020, transformasi EKSyar dilakukan melalui pengembangan ekosistem rantai nilai halal di sektor unggulan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Prinsip dasar EKSyar adalah mendorong pemanfaatan secara optimal semua sumber daya dan teknologi yang mengarah pada kegiatan ekonomi produktif.
Oleh karena itu, peran Komisi Eropa dalam pemulihan ekonomi nasional mencakup tiga aspek, mulai dari perannya sebagai bagian dari kerangka kebijakan inti BI, termasuk kerja sama antar pejabat.
Selain itu juga berperan dalam mendukung kemunduran usaha syariah melalui penguatan ekonomi syariah berdasarkan prinsip kemitraan pada UMKM syariah dan pondok pesantren.
Sementara itu, seiring dunia merangkul digitalisasi di hampir setiap aspek, ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia juga perlu ditumbuhkan. Selama wabah COVID-19, digitalisasi sudah memegang peranan penting, terutama dalam transaksi online.
“Diantaranya, digitalisasi dapat berperan signifikan dalam mengimbangi penurunan penjualan produk industri halal, mempercepat prosedur audit online untuk pengajuan sertifikasi halal, dan mendorong peningkatan nilai syariah (ekonomi),” kata Marouf Amin, seorang wakil presiden Indonesia yang merupakan guru besar hukum ekonomi Islam.
Pada tahun 2020, pembayaran produk halal di pasar e-commerce sebagian besar berupa uang elektronik dan transfer bank, yang masing-masing menyumbang 42,10 persen dan 23,08 persen dari pangsa pasar.
Hingga Maret 2021, jumlah transaksi keuangan digital di sektor perbankan Indonesia telah mencapai 553,5 juta, meningkat 42,47 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Nilai transaksinya naik 26,44 persen year-on-year menjadi Rp3,025 triliun.
Amin juga menunjuk peningkatan penjualan online produk halal selama pelarangan Idul Fitri Mudik (Eksodus) dan pembatasan perjalanan pada tahun 2020 akibat wabah Pemerintah-19.
“Pada Mei 2020, ketika pembatasan rambut diberlakukan dan libur Idul Fitri dikurangi, omset produk halal melalui pasar e-commerce meningkat 7,25 persen (year-on-year),” kata Amin dalam situs webnya. . Seminar Ekonomi Islam baru-baru ini diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro.
Permintaan peradaban Muslim paling tinggi dan 86,63 persen transaksi dilakukan di pasar e-commerce, selain itu Bank Indonesia mencatat pertumbuhan transaksi e-commerce produk halal sebesar 49,52 persen selama periode Mei-Desember 2020.
Wapres berharap ekonomi berbasis Islam dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara di tengah wabah penyakit.
Menurut Amin, pembangunan ekonomi syariah didukung oleh ekosistem rantai nilai halal, terutama oleh beberapa sektor prioritas di bidang pangan dan pertanian.
Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia 2020 menunjukkan bahwa kontraksi ekonomi syariah lebih kecil dari perekonomian nasional.
“Perubahan ekonomi penting untuk menggerakkan semua sektor dan melibatkan masyarakat, termasuk masyarakat akar rumput,” kata Amin.
Dia mengatakan strategi agresif harus digunakan untuk mendukung ambisi pemerintah menjadikan Indonesia produsen halal terbesar di dunia pada tahun 2024 dan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan berdasarkan prinsip-prinsip Islam.
Berita Terkait: Indira Gandhi menyoroti pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya