November 18, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Indonesia siap mengadopsi teknologi navigasi Jepang

Indonesia siap mengadopsi teknologi navigasi Jepang

Kita bisa mengambil pembelajaran dari Jepang dan negara anggota IALA lainnya untuk memanfaatkan teknologi navigasi guna menjaga keselamatan kapal dan melindungi lingkungan laut di perairan Indonesia.

JAKARTA (ANTARA) – Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan siap mengadopsi teknologi navigasi Jepang untuk meningkatkan keselamatan kapal di Indonesia.

“Manfaatnya bagi Indonesia, mengingat Indonesia memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Jepang, dapat mengambil pembelajaran dari Jepang dan negara anggota IALA lainnya untuk memanfaatkan teknologi navigasi guna menjaga keselamatan kapal dan menjaga lingkungan laut di perairan Indonesia,” kata direktur navigasi. kata Budi Mandoro, Direktorat Perhubungan Laut Kementerian, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Direktorat Jenderal berpartisipasi dalam kegiatan Global Academy on Safety of Navigation yang diselenggarakan oleh International Association of Maritime Aids for Navigation and Lighthouse Officers (IALA-AISM) di Tokyo, Jepang.

Tujuan utama acara ini adalah untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi navigasi maritim dengan berkontribusi pada pengembangan dan harmonisasi alat bantu navigasi pelayaran (SBNP) di seluruh dunia.

Mandoro mencatat, delegasi Indonesia dipimpin Ketua Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur Yuthonur Setyaji serta anggota delegasi lainnya Tatang Heryana dan Lalu Rano Agiansyah.

Berita terkait: Kementerian akan mempromosikan transportasi kereta api massal di Japotedabeg

“Jepang memiliki jumlah SBNP yang sama dengan Indonesia dan ciri khas negara kepulauan,” kata Mantoro.

Dijelaskannya, seminar tersebut merupakan bagian dari rangkaian prosiding konferensi IALA. Seminar ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk mengambil pembelajaran dari Jepang dan negara anggota IALA lainnya dalam pemanfaatan teknologi navigasi, dengan tujuan untuk menjaga lingkungan laut di perairan Indonesia dan keselamatan kapal.

Mantoro mengatakan salah satu teknologi yang disorot dalam seminar tersebut adalah pemanfaatan Internet of Things (IoT) oleh Jepang, yang memungkinkan Jepang memaksimalkan penggunaan sumber daya dalam upaya meningkatkan keselamatan kapal di perairannya.

READ  Indonesia mendesak MIKTA untuk memperluas peran dalam mengatasi tantangan global

Dijelaskannya, data yang masuk diproses melalui beberapa kantor cabang dan dikirim ke kantor pusat untuk disimpan dan dipantau sebagai data SBNP real-time di Jepang.

Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengawasan SBNP dinilai terbukti memudahkan pengawas dalam memantau kelangsungan SBNP dan mengidentifikasi apakah SBNP sudah mati atau tidak berfungsi.

“Teknologi baru ini dapat dimanfaatkan Indonesia untuk meningkatkan keselamatan kapal khususnya di lingkungan operasional dan administrasi pengelolaan SBNP di Indonesia,” kata Mantoro.

Berita terkait: Presiden Jokowi akan meresmikan pembangunan bandara VVIP IKN pada bulan November

Setelah ikut serta dalam proses tersebut, Indonesia berhasil meyakinkan IALA Global Academy untuk berkunjung ke Indonesia pada tahun 2024. Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk menjalin kerja sama peningkatan kapasitas sumber daya manusia operasional dan administrasi SBNP sesuai standar internasional.

Dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut, Kementerian berharap Indonesia dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan keselamatan dan efisiensi pelayaran laut di Indonesia dan dunia.

Selain itu, dalam rangka mempererat kerja sama antara Indonesia dan IALA, akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Direktorat Perhubungan Laut dan IALA tentang kerja sama peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan kerja sama teknis di bidang transportasi laut pada IMO ke-33. Sidang. Sidang di London,” kata Mandoro.

IALA-AISM adalah organisasi non-pemerintah dan nirlaba yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi navigasi maritim dengan berkontribusi terhadap pengembangan dan harmonisasi SBNP di seluruh dunia.

Berita terkait: Indonesia mengusulkan pelabuhan terintegrasi di Forum Maritim ASEAN