JAKARTA (The Jakarta Post): Golden Disc Awards edisi ke-38, salah satu acara penghargaan musik tertua dan paling bergengsi di Korea Selatan, akan diadakan untuk pertama kalinya di Jakarta, salah satu acara K-pop terbesar di Indonesia. Pasar konsumen di dunia.
Ajang tersebut akan digelar pada 6 Januari 2024 di Jakarta International Stadium (JIS) Jakarta Utara. Sebelumnya diadakan di Bangkok pada bulan Januari.
Pertama kali didirikan pada tahun 1986, acara bergengsi ini awalnya bernama Korea Visual and Records Grand Prize Award, kemudian berganti nama menjadi Golden Disc Awards pada tahun 2001. Festivalnya telah diadakan di luar negeri sejak tahun 2012 di Korea Selatan. Osaka, Jepang.
Di lain waktu, Golden Disc Awards diadakan secara internasional pada tahun 2013 di Kuala Lumpur dan pada tahun 2015 di Beijing.
Ini adalah pertama kalinya acara penghargaan K-pop tahunan besar diadakan di Indonesia.
Sejak akhir tahun 2000an, hiburan Korea telah memperoleh banyak pengikut di Indonesia menyusul fenomena budaya global Hali’ atau Korean wave. Konten ini berkembang pesat pada tahun 2010-an dan penelitian menunjukkan bahwa banyak orang merasa nyaman dengan konten Korea selama pandemi pada tahun 2020-an.
Berdasarkan data tahun lalu dari Twitter yang kini berganti nama menjadi X, Indonesia menjadi negara dengan tweet terkait K-pop terbanyak pada tahun 2021 selama dua tahun berturut-turut. Filipina di peringkat kedua dan Korea Selatan di peringkat ketiga.
“Kami sangat bangga menjadi promotor lokal untuk ajang bersejarah dan internasional ini,” kata Head of Marketing Communication PT Nusantara Indah Ceria Entertainment (NICE) Ristania Herlendida saat konferensi pers, Rabu.
Ristania menambahkan, acara tersebut akan menjadi simbol persahabatan Korea Selatan dan Indonesia serta wadah untuk mempererat ikatan budaya kedua negara.
NICE akan bekerja sama dengan stasiun penyiaran Korea Selatan JTBC sebagai promotor lokal, yang mengatakan pihaknya “bersemangat” untuk bekerja sama dengan promotor Indonesia.
Ini merupakan momen bersejarah bagi Korea Selatan dan Indonesia. Kami ingin menunjukkan rasa terima kasih kami kepada para penggemar Indonesia dengan menghadirkan acara ini ke Indonesia,” kata direktur strategi global JTBC Kim Yuseok saat konferensi.
Kim juga mengatakan acara tersebut akan menampilkan pertunjukan spesial dan kolaborasi.
Bekerja sama dengan Bank Mandiri, edisi Jakarta tahun depan akan menampilkan Penghargaan Menteri khusus yang dipilih oleh masyarakat Indonesia untuk artis K-pop yang paling dinantikan untuk menyoroti suara komunitas K-pop Indonesia.
Ristania mengatakan JIS “siap” meskipun ada kritik terhadap infrastrukturnya awal tahun ini.
Pada tanggal 4 Februari, JIS tampil untuk Dewa 19, band rock terkenal Indonesia, yang menarik 75.000 penonton. Namun, penonton menganggap sistem suaranya tidak memuaskan dan akses transportasi umum buruk, menyebabkan banyak orang memadati jalan beberapa jam setelah pertunjukan.
Promotor acara Redline Kreasindo telah meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. JIS sedang menjalani renovasi besar-besaran sebagai persiapan Piala Dunia U-17 FIFA yang dimulai pada 10 November.
“Kami telah merencanakan untuk menyempurnakan kontrol lalu lintas untuk JIS dan menambahkan lebih banyak layanan antar-jemput untuk lalu lintas. Atapnya yang dapat dibuka juga akan membantu jika terjadi hujan,” kata Ristania.
Daftar artis untuk acara ini akan diumumkan pada awal bulan Desember, dengan setidaknya 12 artis dikatakan masuk dalam nominasi acara tersebut.
Peserta dan penampil sebelumnya di Golden Disc Awards 2023 di Bangkok termasuk grup mapan seperti SEVENTEEN, pendatang baru seperti IVE dan NewJeans, dan bintang seperti J-Hope dari grup legendaris BTS.
Tiket VIP akan tersedia mulai tanggal 23 November, diikuti dengan tiket reguler pada tanggal 30 November. Harga tiket acara penghargaan di Jakarta berkisar antara 1,3 juta hingga 6 juta rupiah.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya