Desember 20, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Indonesia mengurangi target panas bumi menjadi tambahan 2.395 MW

Indonesia mengurangi target panas bumi menjadi tambahan 2.395 MWPembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Padua, Bandung / Indonesia (Sumber: Toshiba)

Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rincian rencana umum PLN untuk memasok listrik untuk periode 2021-2030, yang secara signifikan telah mengurangi rencana integrasi kapasitas panas bumi.

Pemerintah terus mengakselerasi pertumbuhan energi baru dan terbarukan (EPD). Dalam penyusunan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPDL) PLN periode 2021-2030, bauran pembangkit yang akan dibangun EBT dalam satu dekade mendatang akan mencapai 48%.

Namun sayang, tujuan peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi di RUPTL saat ini, jumlah tersebut justru mengalami penurunan, sehingga Kattota dalam pelaporan hari ini. Sesuai RUPTL 2021-2030 yang diusulkan Kementerian ESDM, penambahan kapasitas PLTP ditargetkan hanya mencapai 2.395 MW.

Rincian kenaikan 136 MW pada tahun 2021 dan kenaikan 108 MW pada tahun 2022, peningkatan 190 MW pada tahun 2023 dan peningkatan 131 MW pada tahun 2024. Kemudian pada tahun 2025 meningkat menjadi 676 MW, pada tahun 2026 meningkat menjadi 235 MW, pada tahun 2027 menjadi 233 MW, pada tahun 2028 menjadi 370 MW, pada tahun 2029 menjadi 314 MW dan pada tahun 2030 menjadi 3 MW.

Awalnya target pemerintah 4.500 MW pada 2030, sebelumnya sebenarnya 7.000 MW. Ada konsensus umum bahwa jumlah besar ini agak tidak dapat diandalkan, terutama mengingat kerangka waktu … Namun pemotongan ini tidak menggembirakan sekarang karena bisa berarti pengurangan komitmen untuk mendukung program pemanasan global. Seseorang pasti percaya bahwa itu tidak mempengaruhi hal-hal.

Sedangkan pada RUPTL 2019-2028 yang masih berlaku saat ini jumlahnya besar. Perlu dicatat, penambahan kapasitas PLTP di RUPTL direncanakan mencapai 4.607 MW. 190 MW dengan rincian, 2020 151 MW, 2021 147 MW, 2022 455 MW, 2023 245 MW. Kemudian pada tahun 2024 meningkat menjadi 415 MW, tahun 2025 meningkat menjadi 2.759 MW, 2026 menjadi 45 MW, 2027 menjadi 145 MW, dan 2028 menjadi 55 MW.

Datan Gustana, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Ketahanan Energi Kementerian ESDM, mengatakan pembahasan draf RUPTL 2021-2030 belum final. Namun, jumlah pembangkit listrik panas bumi tambahan telah ditentukan. “Sekarang angkanya belum final, tapi tambahan kapasitasnya ditetapkan 2.400 MW,” ujarnya kepada Kattadatta.com, Senin (21/6).

Sumber: கட்டாட்டா