Indonesia telah mengirimkan 30 ton barang bantuan untuk membantu upaya pemulihan pemerintah Vanuatu setelah tiga bencana alam besar awal tahun ini.
Bantuan kemanusiaan diserahkan dalam pesawat kargo My Indo Airline B737-800 yang lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan mendarat di Bandara Internasional Bauerfield, Vanuatu hari ini.
Perwakilan KBRI Canberra, Todi, mengatakan bantuan tersebut terutama berupa sembako, tenda, dan alat-alat pertanian.
Menurut BBN Breaking News, Indonesia juga mengirimkan 14 orang misi kemanusiaan ke Vanuatu.
Rombongan tersebut terdiri dari perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Kebudayaan, Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Intelijen Negara (BIN),” lapor BNN Breaking.
“Mereka akan bekerja sama dengan otoritas lokal dan organisasi internasional untuk memastikan bahwa bantuan didistribusikan secara efektif dan efisien.”
“Komitmen Indonesia untuk memberikan bantuan kepada Vanuatu menunjukkan ikatan yang kuat dengan kawasan Pasifik dan upaya berkelanjutan untuk mempromosikan kerja sama dan dukungan kawasan.
Ini juga menyoroti pentingnya solidaritas dan kerja sama internasional dalam mengatasi tantangan global.
Namun, wakil presiden Asosiasi Vanuatu Free West Papua Lai Sakita, yang berada di bandara pagi ini, mengatakan kedatangan pasokan bantuan “diragukan”.
Dia memperingatkan pemerintah Vanuatu untuk sangat berhati-hati dengan bantuan Indonesia pada KTT pemimpin Melanesian Spearhead Group (MSG) yang akan datang pada Juli tahun ini.
Free West Papua Movement ingin para pemimpin MSG menyetujui aplikasi West Papua untuk menjadi anggota penuh badan sub-regional di KTT ini.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya