Desember 23, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Indonesia meminta AS untuk terus menghormati hukum internasional

ASIATODAY.ID, LAOS – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memimpin Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Anthony Blinken pada 27 Juli 2024 di Vientiane, Laos.

Indonesia merupakan Koordinator Bersama ASEAN-AS periode 2021-2024.

Retno mengawali pidato pembukaannya dengan menjelaskan capaian utama kerja sama ASEAN-AS dalam tiga tahun terakhir: (1) meningkatkan status kemitraan menjadi kemitraan strategis komprehensif, (2) sukses menyelenggarakan KTT ASEAN-AS pada Mei 2022. dan mengembangkan Pernyataan Visi Bersama, (3) ) komitmen untuk meningkatkan kerja sama ekosistem kendaraan listrik di kawasan, inisiatif baru untuk kawasan, (4) dukungan AS terhadap ASEAN Outlook on the Indo-Pacific sebagaimana tertuang dalam Perjanjian ASEAN – Pernyataan Pemimpin AS tentang Kerja Sama dalam AOIP, untuk memajukan isu-isu utama termasuk maritim, SDGs dan konektivitas ekonomi; (5) Mendirikan Pusat ASEAN-AS di Washington DC untuk mempromosikan kerja sama kemitraan publik-swasta. Ini adalah kolaborasi departemen baru.

Indonesia mendesak AS untuk terus menghormati hukum internasional 1
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken. Foto: Kementerian Luar Negeri RI

Selanjutnya, Rednow mengangkat pentingnya menghormati hukum internasional.

“Kemitraan antara ASEAN dan AS harus berkontribusi dalam membangun perdamaian dan stabilitas global. “Hukum internasional harus ditegakkan di mana pun di Ukraina, di Laut Cina Selatan, dan di Palestina,” tegas Retno.

“Kita tidak bisa menutup mata terhadap krisis kemanusiaan di Gaza. Saat ini, lebih dari 40 ribu orang telah terbunuh. “Harus ada gencatan senjata segera untuk menghentikan kekejaman ini,” lanjutnya.

Menteri Rednow menyerukan Amerika Serikat dan ASEAN untuk bekerja sama memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan.

Sementara itu, dalam laporan nasionalnya, Rednow menyampaikan dua poin:

Pertama, Amerika sebagai mitra perdamaian. “Penting bagi kita sebagai mitra untuk menghormati hukum internasional. Penting juga untuk menciptakan budaya dialog,” ujarnya.

Oleh karena itu, Indonesia menyambut baik komitmen AS untuk melanjutkan dialog dengan Tiongkok. Selain itu, sentralitas ASEAN juga harus tercermin dalam berbagai kolaborasi antara ASEAN dan Amerika Serikat.

Kedua, Amerika Serikat sebagai mitra pembangunan. Retno menekankan pentingnya peningkatan kapasitas industri negara-negara ASEAN, termasuk di sektor mineral kritis.

Dalam hal ini, Indonesia berharap Amerika Serikat, yang merupakan anggota Minerals Security Partnership, dapat berkontribusi dalam membantu negara-negara di kawasan untuk mengadopsi standar ESG (Environmental, Social and Governance) untuk mineral.

Rednow mengatakan kemitraan ASEAN dan AS harus menjadi faktor kunci dan penentu dalam membangun kawasan Indo-Pasifik yang berkelanjutan dan menguntungkan bagi semua.

Pertemuan ASEAN-AS membahas isu-isu utama regional dan global termasuk perdamaian dan stabilitas regional, isu Palestina, perubahan iklim, peningkatan kapasitas, perdagangan, ekonomi digital, infrastruktur, kecerdasan buatan, keamanan siber, energi bersih, kendaraan listrik, dan konektivitas. Keamanan maritim.

Pertemuan ASEAN-AS ini akan menjadi pertemuan terakhir di bawah koordinasi Indonesia. Pada periode 2024-2027, Indonesia akan menjadi Koordinator Kemitraan ASEAN-Australia. (Jaringan AT)

Ikuti kami berita Google Dan saluran WA