EAEU adalah wilayah di Eurasia Utara dengan ekonomi yang kuat dan potensi pasar yang besar, dan Indonesia memandang EAEU sebagai mitra dagang yang penting.
JAKARTA (ANTARA) – Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) sepakat menegosiasikan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA).
“EAEU merupakan kawasan dengan ekonomi yang kuat dan potensi pasar yang besar di Eurasia Utara, dan Indonesia memandang EAEU sebagai mitra dagang yang penting,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis yang dirilis di Jakarta, Senin.
Hasan dan Andrey Slepnev, anggota Dewan Menteri Perdagangan EAEU, secara resmi meluncurkan negosiasi perjanjian perdagangan online.
Kesepakatan dagang tersebut merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk memperluas ekspor ke pasar non-tradisional, khususnya negara-negara Eurasia termasuk Rusia, Armenia, Belarusia, Kazakstan, dan Kyrgyzstan.
Perjanjian perdagangan diluncurkan dengan penandatanganan “Joint Ministerial Statement on the Opening of Negotiations for the I-EAEU Free Trade Agreement”.
Hasan mengatakan dibukanya perundingan perjanjian perdagangan telah menjadi dorongan bersejarah untuk membawa hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi.
Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi untuk secara proaktif berekspansi ke lebih banyak pasar dengan memanfaatkan peluang di distrik mitra dagang non-tradisional, tambahnya.
Dia mengatakan perjanjian perdagangan mencakup ketentuan perdagangan barang dan kerja sama ekonomi untuk memfasilitasi perdagangan.
“Kesepakatan ini harus berperan sebagai mesin pertumbuhan dan produktivitas, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya.
Menurut analisis kelayakan yang dilakukan oleh kedua belah pihak pada tahun 2021, perdagangan antara Indonesia dan EAEU bersifat komplementer. Kesepakatan tersebut direncanakan untuk meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan ekspor Indonesia ke EAEU.
Sementara itu, Slepnev mengatakan Indonesia merupakan mitra strategis EAEU di kawasan Indo-Pasifik.
“Mengingat banyaknya perubahan yang dihadapi negara-negara di dunia akibat perubahan teknologi, maka penting untuk membangun kerangka kerja sama yang kuat untuk membantu para pelaku bisnis di EAEU dan Indonesia untuk kemaslahatan rakyat,” tambahnya.
EAEU memiliki populasi sekitar 183 juta jiwa dan pendapatan per kapita US$11.249.
Perdagangan kedua pihak tercatat US$3,3 miliar pada 2021, dengan ekspor Indonesia ke EAEU mencapai US$1,5 miliar dan impornya dari kawasan mencapai US$1,8 miliar.
Berita Terkait: UNO mengundang 19 duta besar Uni Eropa untuk membahas sinergi di bidang pariwisata
Berita Terkait: VP, Komisaris Uni Eropa membahas ekonomi sirkular
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya