SEOUL, 26 September (AJP) – Ibu kota baru Indonesia, Nusantara, telah menarik investor asing pertamanya ketika perusahaan real estat Tiongkok Delonix Group membuka mal serba guna pada hari Rabu.
Presiden Joko Widodo menghadiri upacara peletakan batu pertama tersebut, memuji Telonix sebagai investor asing pionir dan berharap hal ini dapat menginspirasi kepercayaan investor lainnya. Perusahaan ini menginvestasikan 500 miliar rupee ($31,7 juta) di Nusantara untuk membangun hotel, pusat perbelanjaan, dan gedung perkantoran.
Pemerintah Indonesia memperkirakan pembangunan ibu kota baru akan menelan biaya $32 miliar, dengan 20 persen dibiayai oleh negara dan sisanya melalui investasi swasta. Meskipun pada awalnya ada optimisme mengenai potensi investasi dari SoftBank dan BlackRock, proyek ini masih kesulitan mendapatkan pendanaan asing yang signifikan, sejauh ini hanya menerima $1,3 miliar dari konsorsium bisnis Indonesia.
Nusantara dibangun di Pulau Kalimantan, 1.200 kilometer dari Jakarta.
Rencana untuk membuka Nusantara sebagai ibu kota baru Indonesia sebelum masa jabatan Presiden Widodo berakhir bulan depan tertunda karena tantangan keuangan. Proyek ini akan diserahkan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang tidak terlalu antusias dengan ibu kota baru, dan menggambarkannya sebagai proses yang panjang dan sulit.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya