Sebuah gunung berapi di Indonesia bagian barat meletus pada hari Minggu, memuntahkan abu setinggi tiga kilometer ke langit, kata para pejabat.
Abu dari Gunung Marabi di pulau Sumatera terlihat setinggi 3.000 meter (9.842 kaki) di puncaknya, kata Hendra Gunawan, kepala Pusat Vulkanologi dan Pengurangan Bahaya Geologi Indonesia.
Belum ada laporan mengenai kerusakan atau korban jiwa setelah ledakan pada pukul 14:54 waktu setempat (0754 GMT).
Kolom abu terlihat miring ke arah timur dengan intensitas padat berwarna abu-abu, kata Gunavan dalam keterangannya.
“Ledakan masih berlangsung.”
Iklan – Gulir untuk melanjutkan
Gunung berapi setinggi 2.891 meter ini berada pada tingkat kewaspadaan tertinggi ketiga dalam sistem empat tingkat di Indonesia dan pihak berwenang telah memberlakukan zona pengecualian di sekitar kawah Marabi.
“Masyarakat di sekitar Gunung Api Marabi dan wisatawan tidak diperkenankan mendaki Gunung Api Marabi dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncaknya,” kata Gunawan.
Ahmad Rifandi, pejabat di observatorium Gunung Marabi, mengatakan kepada AFP bahwa hujan abu terlihat pasca letusan.
Iklan – Gulir untuk melanjutkan
Sedangkan untuk hujan abu-abu sudah sampai ke Kota Bukitingi, katanya merujuk pada kota terbesar ketiga di Sumbar yang berpenduduk lebih dari 100.000 jiwa.
“Masyarakat di sekitar Gunung Marabi diyakini harus memakai topi, kacamata, dan masker.”
Gunung Marabi yang berarti ‘Gunung Api’ merupakan gunung berapi teraktif di Pulau Sumatera.
Iklan – Gulir untuk melanjutkan
Kepulauan Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik, tempat pertemuan lempeng benua menyebabkan aktivitas vulkanik dan seismik yang tinggi.
Pada bulan Mei, gunung berapi Gunung Merapi yang sangat aktif di Jawa memuntahkan lava dua kilometer dari kawahnya.
Negara Asia Tenggara ini memiliki hampir 130 gunung berapi.
mrc-jfx/pbt
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya