Gambar, Anak perusahaan Indonesia dari platform keuangan bisnis kecil yang berbasis di Asia Tenggara Validus, Sekarang diakui sebagai platform keuangan digital berlisensi, menurut siaran pers.
Komisi Jasa Keuangan (OJK) memberikan izin tersebut setelah melalui proses perizinan yang “komprehensif dan komprehensif”, dan persetujuan tersebut mencerminkan komitmen yang kuat untuk mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia melalui pembiayaan yang berkelanjutan dan cepat. ”
Jenny Vriando, CEO film tersebut, mengatakan perusahaan akan “meningkatkan upaya untuk meningkatkan akses keuangan dan literasi keuangan dalam organisasi lingkungan bisnis di provinsi.” Indonesia, “dan grup tersebut berupaya untuk mempercepat penggalangan dana untuk usaha kecil dan”Jalankan yang paling canggih dan regresi Indonesia. ”
“Keberhasilan kami dalam memperoleh lisensi semakin memperkuat teknologi, proses, dan model bisnis inovatif kami yang kuat,” kata Vriando. “Kami berharap dapat membangun kemitraan strategis untuk memperluas jangkauan kami dan meningkatkan pinjaman ke lebih banyak UMKM di rantai pasokan lokal.”
Film yang dibuat pada 2019 itu sejauh ini telah meraup $ 207 juta, menurut rilisnya. Selama COVID, publikasi tersebut mengatakan, Padumbu berada di garis depan kebutuhan waktu dengan usaha kecil dan memposisikan diri untuk pemulihan.
Ini adalah ketiga kalinya Validus diakui sebagai platform keuangan, dengan dua lainnya berada di Singapura dan Thailand, kata rilis tersebut.
Validus sering bekerja dengan ekonomi dan bisnis yang sedang berkembang, termasuk Vietnam. Di negara itu, 97 persen bisnis memiliki kurang dari 100 karyawan, kebanyakan tanpa layanan perbankan.
Salah satu pendiri Validus, Nikhilesh Goyal, mengatakan alasan bagi banyak dari mereka untuk meminjam dari bank tradisional dan pemberi pinjaman adalah kurangnya literasi keuangan dan catatan kredit dan jaminan yang diperlukan. Dia mengatakan lanskap Fintech di Vietnam belum turun dari tanah. Namun, pembayaran digital mulai berubah di sana seperti halnya di bagian lain dunia.
———————————
STUDI PYMNTS: Pendekatan Baru untuk Pembayaran Modern di Perbankan – 2021
Tentang studi: Kolaborasi PYMNTS dengan Red Hat dan Temenos, sebuah pendekatan baru untuk memodernisasi pembayaran di bank, adalah laporan berbasis penelitian yang meneliti tren perubahan ritel dan bagaimana perubahan ini menciptakan tantangan dan peluang baru bagi bank. Laporan tersebut bertujuan untuk memberikan peta kepada bank untuk mendapatkan kemampuan teknis untuk mendukung pembayaran digital dalam semua format.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya