Oktober 30, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Dubes RI membahas peran minyak nabati dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB

Dubes RI membahas peran minyak nabati dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB

DNA

Faisalabad, 10 Mei: Seminar internasional tentang ‘Produksi Minyak Nabati Sehat Berkelanjutan: Prinsip dan Praktik untuk Mencapai SDGs’ diadakan di Faisalabad oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Pakistan, Bpk. Adam M. Tukiowum, Prof. dr. Iqrar Ahmad Khan, Wakil Rektor, Universitas Pertanian, Faisalabad (UAF). Seminar internasional tersebut diselenggarakan oleh KBRI bekerja sama dengan Fakultas Pangan, Gizi dan Home Science UAF.

Dalam pidato pembukaannya, duta besar Indonesia memperkirakan bahwa populasi dunia tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan 70% lebih banyak makanan perlu diproduksi pada tahun 2050 untuk memberi makan populasi yang terus bertambah. “Kita membutuhkan pikiran dan ide cemerlang untuk menemukan solusi kreatif guna mengatasi tantangan ketahanan pangan dan malnutrisi yang semakin meningkat di negara-negara berkembang,” kata duta besar tersebut. Dia menambahkan bahwa minyak nabati adalah bagian penting dari rantai pasokan pangan global dan sangat penting untuk memastikan bahwa produksinya berkelanjutan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Dubes Dugio mengatakan bahwa produksi minyak sawit merupakan bagian penting dari rantai nilai pangan global, sumber kalori penting bagi jutaan orang, dan produksinya sangat efisien, membutuhkan lebih sedikit lahan dan air, dengan masalah lingkungan yang minimal.

Dubes Dugio menyambut baik kerjasama akademik Universitas Pertanian Faisalabad dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), salah satu universitas terkemuka dunia dalam penelitian pertanian. Dia mendorong siswa Pakistan untuk belajar di universitas Indonesia dengan peringkat QS tinggi melalui beasiswa swasta yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia dan institusi Indonesia.

Wakil Rektor UAF Prof. Dr. Iqrar Ahmad Khan menyampaikan apresiasinya atas kontribusi KBRI dan upaya bersama yang secara signifikan mempererat hubungan akademik kedua negara.

READ  Tim yang dipimpin MGTO mengikuti pameran perjalanan ASTINDO di Indonesia

Dalam seminar tersebut, anggota tim dari Indonesia, Prof. Dr. Amzul Rifin, SP, MA, Institut Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Bpk. Djono Albar Burhan, S.Kom, MMgt, (Intl. Bus), CC. CL. Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia. Berbicara pada acara tersebut, kedua pembicara mempresentasikan penelitian produksi mereka tentang minyak nabati kepada para mahasiswa dan sarjana penelitian yang hadir.

Profesor Dr. Amzul Riffin menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia memperkenalkan Sertifikasi Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO) pada tahun 2011 untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar global dan berkontribusi pada tujuan pengurangan emisi gas rumah kaca. Tn. Dijono Albert Burhan berbagi dengan peneliti PhD UAF dan anggota fakultas bahwa minyak kelapa sawit adalah satu-satunya minyak nabati dengan sertifikasi berkelanjutan dan menghasilkan lebih banyak minyak dengan penggunaan lahan yang lebih sedikit. Dia lebih lanjut mencatat bahwa dibandingkan dengan minyak nabati lainnya, minyak sawit memiliki produktivitas tinggi sebesar 4,27 ton per hektar per tahun, yang berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.

Dr. Masood Sadiq Bhatt, Dekan Fakultas Pangan, Gizi dan Ilmu Rumah Tangga, UAF, menggarisbawahi pentingnya menyelenggarakan seminar dan konferensi internasional untuk lebih memahami kontribusi minyak nabati terhadap ketahanan pangan. Dia mengatakan seminar hari ini akan membuka jalan untuk keterlibatan lebih lanjut dalam bentuk penelitian bersama yang dilakukan oleh para peneliti dari UAF dan mitranya dari Indonesia, Institut Pertanian Bogor.

Indofood, produsen mi terbesar di dunia, baru-baru ini meluncurkan operasinya di Kawasan Ekonomi Khusus Faisalabad, memberikan cinderamata kepada pelajar dan profesional di akhir acara.