Oleh: M Aulia Rahman |
Suarapalu.com, Jakarta- Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, menggelar uji emisi kendaraan bermotor secara gratis, bertempat di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7). Uji emisi kali ini dimaksudkan, untuk menekan polusi udara di Jakarta, yang belakangan menjadi perbincangan di jagat maya.
Pada agenda tersebut beberapa kendaraan tak lolos uji emisi. Faktor utama adalah kurangnya perawatan dan jenis bahan bakar yang digunakan pada kendaraan tersebut sehinga menghasilkan gas buang yang justru merusak kualitas udara di ibu kota.
Kepala Seksi Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Dinas LH, Agung Pujo Winarko, mengatakan bahwa mesin kendaraan bagaikan tubuh manusia. “Seperti tubuh kita juga yang harus menerima asupan yang baik. Sama seperti kendaraan kita yang pertama, dia harus memiliki bahan bakar yang bagus, yang kedua harus melakukan perawatan yang rutin,” ujarnya.
Adapun jenis bahan bakar yang dinilai sangat mempengaruhi kinerja mesin kendaraan dan berimbas pada kualitas udara adalah bahan bakar bersubsidi. “Sangat pengaruh, bahan bakar itu termasuk salah satu yang paling berpengaruh. Seharusnya yang bagus itu mereka menggunakan bahan bakar yang nonsubsusidi seperti pertamax dan sebagainya. Jadi mereka harus mengisi dengan bahan bakar yang seperti itu,” paparnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menerapkan wajib uji emisi pada tahun depan sebagai upaya pemulihan kualitas udara. Pemprov DKI bakal berkolaborasi dengan bengkel-bengkel di Jakarta untuk memuluskan program tersebut.
Jumlah kendaran roda empat di Jakarta saat ini sekitar 3,5 juta unit dan kendaraan roda dua mencapai 17 juta unit. Untuk uji emisi kendaran roda empat, Pemprov DKI membutuhkan sebanyak 933 bengkel.
Saat ini bengkel otomotif di bawah naungan Pemprov DKI baru 155 unit. “Ke depan kita melakukan penambahan bengkel pelaksana uji emisi, karena orang disuruh uji emisi kok enggak ada bengkelnya gimana? Pak hubernur juga sudah mengarahkan seperti itu,” tuturnya.
Uji emisi ini sebenarnya sudah digagas sejak tahun 2007 namun tak berjalan maksimal. Pada tahun 2016/2017 program ini kembali diaktifkan dengan berbagai inovasi baru. Salah satunya melakukan berbagai road show dan kampanye di berbagai daerah di ibu kota. (AS/Taf/INI-Network)