Tempo.co, Jakarta – The Body Shop menutup operasinya di Amerika setelah mengajukan kebangkrutan. Perusahaan kosmetik tersebut juga mengonfirmasi telah mengajukan reorganisasi di negara asalnya, Inggris dan Kanada.
Lalu bagaimana dengan operasional The Body Shop di Indonesia? Dengan maraknya kabar kebangkrutan sejak awal tahun, The Body Shop Indonesia membereskan isu tersebut pada 26 Februari 2024. Diklarifikasi oleh Instagram resmi @thebodyshopindo.
“Tapi jangan khawatir, apa yang terjadi disana tidak akan mempengaruhi operasional kami The Body Shop Indonesia sebagai franchisee,” tulisnya seperti dikutip The Body Shop Indonesia pada 12 Maret 2024.
The Body Shop Indonesia, pemilik global The Body Shop, membenarkan adanya restrukturisasi The Body Shop UK sebagai bagian dari strategi beradaptasi dengan pasar Inggris. The Body Shop di Indonesia memastikan Indonesia tetap terbuka dan melayani pelanggan.
“Kami berubah untuk melayani Anda dengan lebih baik!” Itu berkata.
The Body Shop dikabarkan telah mengajukan pailit pada Februari 2024. Para eksekutifnya menyebutkan salah urus dan lanskap ritel yang menantang.
“The Body Shop telah menghadapi tantangan keuangan jangka panjang di bawah kepemimpinan pemilik sebelumnya, sejalan dengan lingkungan perdagangan yang sulit bagi sektor ritel yang lebih luas,” mengutip kata-kata eksekutif itu Reuters.
Februari lalu, Reuters Bisnis The Body Shop di Inggris terpuruk dan membahayakan 2.000 pekerjaan. The Body Shop terkenal karena mempromosikan produk-produk alami yang bersumber secara etis dan menolak pengujian pada hewan.
Merek kecantikan ini adalah salah satu pengecer paling populer di Inggris pada tahun 1980an dan 1990an. Namun, The Body Shop menghadapi persaingan yang semakin ketat dari pendatang baru dalam beberapa tahun terakhir.
Riri Rahayu
Seleksi Guru: Waralaba Starbucks Timur Tengah, Alshaya, akan memangkas lebih dari 2.000 pekerja, kata sumber.
klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya