Desember 22, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

BMKG memperkirakan hujan normal akan mengguyur Jabar dalam sepekan mendatang, termasuk Hari Kemerdekaan RI

Tempo.co, Jakarta – Institut Meteorologi, Klimatik dan Geofisika (PMKG) memperkirakan sebagian besar wilayah Jawa Barat akan mengalami cahaya normal hujan Untuk minggu mendatang. Cuaca basah akan terjadi di provinsi ini mulai besok, 12 Agustus hingga HUT ke-79 Republik Indonesia.

Rakhmat Prasetia, Kepala Stasiun Iklim BMKG Jawa Barat, mengatakan suhu laut di wilayah Indonesia bagian barat yang masih tergolong hangat mendorong terbentuknya awan hujan. “Jadi itu juga mendukung distribusi uap Jawa Barat wilayah,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu, 11 Agustus 2024.

Tim BMKG juga mencatat adanya pengaruh kelembaban udara dan labilitas atmosfer yang umumnya labil ringan hingga sedang di sebagian wilayah Jawa Barat. Sebagian besar wilayah Jawa Barat akan mengalami penurunan curah hujan pada Agustus 2024. Dasar (periode 10 hari), yang memperkirakan curah hujan periode kedua 10 hari pada bulan Agustus 2024. Curah hujan maksimal hanya 50 mm.

Sementara itu, kemungkinan hujan sedang hingga lebat secara umum (jatuh) di wilayah Bhumi Pasundan bagian barat, kata Rakhmat.

BMKG memperkirakan hujan sedang hingga lebat akan terjadi di Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Sukabumi, serta Siangjur pada Senin, 12 Agustus 2024. Badai petir dan angin kencang juga berpeluang menyertai hujan ini. Selama beberapa hari ke depan, di wilayah yang sama, hampir tidak ada hujan. Hanya kemungkinan hujan ringan yang tersisa. Pada tanggal 17 Agustus 2024 Hari Kemerdekaan, diprakirakan terjadi hujan sedang hingga lebat di Kabupaten dan Kota Pokor, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Siangjur, dan Kabupaten Bandung.

Kondisi sepuluh hari kedua Berbeda dengan sepuluh hari pertama di Jawa Barat Agustus 2024. Pada pekan lalu, peluang hujan kategori sedang hingga tinggi masih 20 persen. Pada dekade pertama, daerah yang mengalami hari panjang tanpa hujan dan kekeringan adalah Telakasari dan Sugamana, Kabupaten Garut. Tidak turun hujan selama 36 hari.

Anwar Siswadi (Kontributor)

Pilihan Penulis: BMKG mengembangkan sistem peringatan dini tsunami non-seismik

klik disini untuk melakukan Tersedia Update berita terkini Tempo di Google News