JAKARTA, 21 Jan (Bloomberg): PT Bank DKI, salah satu bank pembangunan daerah terbesar di Indonesia, sedang mempertimbangkan penawaran umum perdana di Jakarta yang dapat menghasilkan antara US$150 juta dan US$200 juta, menurut orang yang mengetahui masalah tersebut.
Pemberi pinjaman bekerja sama dengan PT BCA Sekuritas dan PT CIMB Nyaga Sekuritas Indonesia dalam kemungkinan listing, yang bisa terjadi paling cepat tahun ini, kata orang-orang. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas juga menasihati Bank DKI terkait penjualan saham tersebut, kata sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasinya bersifat pribadi.
Konsultasi masih dalam tahap awal dan rincian IPO, termasuk ukuran dan jadwal, dapat berubah, kata sumber tersebut.
IPO adalah bagian dari rencana strategis TKI bank untuk tahun 2023, kata direktur utama Fidri Arnoldi dalam konferensi virtual, Kamis, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Perwakilan BCA, CIMB dan Sucor menolak berkomentar, sedangkan perwakilan Mirae tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Bank DKI siap menggarap pasar modal lokal bersama dengan perusahaan sejenis seperti PT Bank Pembangunan Tera Sumatera Utara atau dikenal dengan Bank Sumut.
Bank Sumud memperkirakan akan memperoleh sekitar 1,5 triliun rupiah ($99 juta) dalam penawaran dan dijadwalkan untuk mencatatkan saham pada 7 Februari. Perusahaan mengumpulkan sekitar $2,2 miliar melalui penjualan saham pertama kali di Indonesia tahun lalu, yang diperkirakan akan mencapai $4,3 miliar pada tahun 2021. Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
DKI bank membukukan pertumbuhan kredit sebesar 27% dalam sembilan bulan yang berakhir September, menurut situsnya. Laba bersihnya meningkat 29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. – Bloomberg
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya