Desember 26, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Bank Syariah Indonesia bersaing untuk mendapatkan tempat di bank syariah terkemuka

Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, mungkin lambat memasuki perdagangan Islam (Syariah) dibandingkan dengan negara lain, tetapi suasana hati bangsa sedang optimis, berkat sejumlah manfaat.

Diperkirakan terdapat 184 juta Muslim dewasa di Asia Tenggara, lebih dari 50 persen di antaranya adalah kelas menengah ke atas, yang sebagian besar bekerja di sektor swasta.

Selain itu, layanan keuangan Islam di negara tersebut tumbuh dengan pesat, bahkan ketika epidemi sedang berkecamuk. Pada 2020, aset bank syariah Indonesia tumbuh 10,9 persen, dibandingkan biasanya 7,7 persen.

Demikian pula dengan dana pihak ketiga – Bank Islam meningkat sebesar 11,56 persen, sedikit lebih tinggi dari bank konvensional, sebesar 11,49 persen.

“Dari sisi pembiayaan, Bank Syariah telah mencatat pertumbuhan terbesar yaitu 9,4 persen, hanya 0,55 persen lebih tinggi dari bank biasa. Selain itu, pangsa pasar pasar modal syariah telah mencapai 17,39 persen, dan jumlahnya mencapai 17,39 persen. Koperasi, simpan pinjam, dan dana syariah sudah mencapai 4.115 unit, ”ujar Menteri Negara Perekonomian Eric Tohir di saat bersamaan.

Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia pada tahun 2020 mendapat pujian dari dunia internasional.

Hal ini terlihat dari Islamic Financial Development Report 2020 yang menempatkan Indonesia secara global dan Global Islamic Economic Index 2020 yang menempatkan Indonesia di urutan keempat secara global.

Untuk memperkuat ekonomi syariah nasional, pemerintah pada 1 Februari tahun ini menggabungkan anak perusahaan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang berbasis syariah dengan tiga pemberi pinjaman milik negara, Menteri Bank, Bank Negara Indonesia (PNI) dan Bank Rakyat Indonesia (PRI). .

BSI diharapkan menjadi salah satu bank syariah terbesar di Indonesia dan di dunia, dengan total aset Rp214 triliun dan modal inti Rp20,4 triliun. Hal tersebut juga diharapkan dapat memacu pertumbuhan rantai nilai halal di Tanah Air. Berdasarkan indeks global, Indonesia menempati urutan 10 besar ekonomi dan keuangan syariah di bidang keuangan, makanan dan fashion.

Pembukaan BSI oleh Presiden Joko Widodo (Djokovic) disambut baik di pasar, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) naik di awal pekan baru.

“Hari ini (bursa) menjual saham BUMN di hampir semua sektor terutama di sektor pertambangan, perbankan dan konstruksi yang terus mengalami penurunan. Saat ini sentimennya adalah Bank Syria adalah operasi efisien Indonesia (BRIS), SWF. dan data. Memperbaiki indeks produksi Indonesia. Itu menjadi pendorong indeks yang kuat, “kata Presiden.

Widodo juga menyoroti kinerja sektor perbankan syariah Indonesia yang tumbuh lebih cepat dari perbankan konvensional meski menghadapi tantangan epidemi COVID-19.

“Di tengah wabah COVID-19, dengan senang hati saya laporkan bahwa kinerja Bank Syariah Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan yang stabil dan bahwa Bank Syariah tumbuh lebih tinggi dari bank biasa. Kita patut bersyukur,” ujarnya.

Di antara epidemi COVID-19, aset industri perbankan Islam tumbuh 10,9 persen (tahun-ke-tahun), mencatat pertumbuhan 7,7 persen dibandingkan bank biasa, kata kepala negara.

Apalagi, dari penggalangan dana pihak ketiga (TPK), industri perbankan syariah mampu mencatatkan pertumbuhan 11,56 persen, sedangkan bank biasa tumbuh 11,49 persen.

Di sisi keuangan, industri perbankan Islam di negara itu tumbuh sekitar 9,42 persen, mencatatkan pertumbuhan 0,55 persen, jauh lebih tinggi daripada bank biasa.

Mengutip data pertumbuhan, Presiden Widodo menyatakan keyakinannya bahwa industri ekonomi syariah Indonesia akan tumbuh pesat.

“Saya berharap ekonomi Syariah Indonesia akan tumbuh sangat cepat dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan masyarakat kita,” ujarnya.

Tohir bertujuan untuk menstabilkan peringkat DPK (BSI) PT Bank Suriah Indonesia di 10 besar bank syariah di dunia, dengan aset saat ini melebihi Rp240 triliun.

“Berkat merger ini, bank Suriah Indonesia memiliki aset lebih dari Rp240 triliun dan ditargetkan masuk dalam 10 besar bank syariah di dunia. Oleh karena itu, kami terus mendoakan agar manajemen BSI mewujudkan syariah yang komprehensif. tidak hanya di Indonesia tapi secara global. Ambisi luhur untuk penciptaan ekosistem, “kata Tohir saat berdiskusi pada 13 Maret 2021 di ISEI Jakarta.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Menkeu menggarisbawahi pentingnya integrasi yang kuat antara semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat dan kelompok agama.

Lebih lanjut dikatakannya, penguatan rantai nilai halal, keuangan syariah, UMKM dan sektor digital merupakan empat strategi kunci komunitas ekonomi digital.

“Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dengan tekad untuk bekerja dengan disiplin, Insya Allah kita dapat menjawab semua tantangan dan mengubah peluang menjadi pembangunan yang bijaksana dan berkelanjutan,” tegasnya.

Sementara itu, BSI baru-baru ini mengumumkan akan menjual obligasi ritel pemerintah syariah atau jaringan ritel SR014 senilai Rp500 miliar.

“Sukuk ritel SR014 yang ditawarkan dengan kupon 5,47 persen ini akan menjadi pilihan investasi yang menarik bagi masyarakat. Diharapkan mampu memenuhi kebutuhan finansial nasabah,” kata Harry Gunardy, Direktur Jenderal BSI. 16 Maret 2021.

Berita Terkait: Menteri Koumas puji peluncuran Bank Syariah Indonesia

BSI telah ditunjuk oleh Direktorat Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian Keuangan sebagai mitra distribusi baru untuk penjualan obligasi ritel pemerintah berbasis syariah.

Gunardi berharap dengan penunjukan baru ini, Bank BSI dapat melakukan diversifikasi kebutuhan produknya, terutama investasi nasabah.

Untuk mencapai target penjualan SR014, BSI telah mengembangkan strategi pemasaran yang akan menghasilkan obligasi untuk nasabah existing.

Selain itu, BSI telah menghasilkan kampanye pemasaran online, antara lain digital marketing, digital flyer atau poster dan strategi media penerbitan lainnya untuk media sosial dan media eksternal lainnya.

Gunardi mengatakan berinvestasi pada SR014 yang disediakan BSI akan membawa banyak keuntungan karena bank menawarkan produk wealth management yang sejalan dengan kebijakan syariah.

Seri SR014 sangat menarik karena merupakan kupon yang dijamin oleh pemerintah dan produk investasi aman yang menyertainya.

Ia juga menawarkan pengembalian yang menarik dengan kupon kompetitif dan pajak rendah, yang dapat dengan mudah didistribusikan dan diperdagangkan di pasar sekunder, katanya. Oleh karena itu, nasabah berpotensi memperoleh capital gain jika sekuritas ritel mendapat lebih dari harga pembelian awal, tambahnya.

BSI mendapat dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mendorong umat Islam Indonesia menggunakan layanan bank baru tersebut sebagai bagian dari upaya mengembangkan Bank Syariah di tanah air.

Berita Terkait: Muslim Kelas Menengah Fokus Bisnis Halal Indonesia: Amin