- Diciptakan untuk pasar online sosial-sentris yang unik di Indonesia
- Pasar social commerce Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 90 miliar pada tahun 2028
Orderfaz, startup fintech Indonesia untuk penjual social commerce, hari ini mengumumkan penyelesaian putaran pendanaan awal yang dirahasiakan yang dipimpin oleh 1982 Ventures.
“Menciptakan salah satu populasi yang paling terhubung secara digital di dunia, adopsi social commerce telah meledak di Indonesia, dengan penjual mendirikan toko di semua saluran media sosial utama dan menggunakan WhatsApp sebagai alat utama mereka untuk melakukan transaksi. Sementara kami telah melihat orang lain mencoba menanganinya Ruang perdagangan sosial Indonesia, Arterfass melakukan sesuatu yang berbeda di pasar,” kata Scott. Krivokobich berkata. (Gambar kiri)1982 Managing Partner di Ventures.
Orderfaz berencana untuk mempekerjakan lebih banyak staf di semua fungsi dalam putaran pendanaan ini untuk pengembangan situs lebih lanjut dan perluasan pasar. Ia berencana untuk membangun pasar omnibus untuk mengelola pesanan di Orderfaz dan platform e-commerce pihak ketiga seperti Shopee, Tokopedia, dan TikTok. Selain itu, Arterfos akan membuat program loyalitas pelanggan untuk memberi penghargaan kepada pembeli.
“Segmen social commerce Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, namun terhambat oleh terbatasnya jumlah channel penjualan yang tersedia di dalam negeri, yang utamanya adalah retail dan e-commerce,” kata Renaldi Kandawitjaja. (gambar kanan)CEO Orderfaz.
Dia mengatakan Orderfaz dibuat sebagai one-stop shop untuk bisnis social commerce untuk memberikan jalan baru bagi penjual untuk meningkatkan pendapatan, meningkatkan operasi dan mencapai tingkat konversi yang efisien.
Diluncurkan pada Maret 2023, Arterfos dibangun untuk melayani pasar online yang berpusat pada WhatsApp di Indonesia. Keyboard WhatsApp pintar ini memungkinkan penjual untuk menutup transaksi, meninjau daftar pesanan, mengirim faktur, dan membagikan tautan checkout produk dengan pembeli dalam antarmuka WhatsApp.
Orderfaz memiliki plugin browser yang memperkenalkan proses pembelian checkout satu klik di mana penjual dapat melacak riwayat pembelian pembeli dan mengurangi risiko penipuan dengan melacak riwayat setiap pembeli resmi.
Selain itu, Orderfaz menyediakan komunitas dan pelatihan bagi pemilik merek untuk berjejaring dan terhubung, berbagi praktik terbaik, dan meningkatkan keterampilan penjualan dan pemasaran digital mereka. Itu telah mendaftar lebih dari 600 penjual dalam dua bulan pertama peluncurannya dan mengharapkan untuk menggandakan basis penggunanya di bulan berikutnya.
Selain Renaldi, Arterfass dipimpin oleh pengusaha berpengalaman dan co-founder Mohammad Iqbal (Chief Commercial Officer) dan Jessica Alvina (Chief Product Officer), mantan eksekutif senior di platform social commerce Evermos.
Tim manajemen sebelumnya mendirikan perusahaan Bobaket (platform logistik digital yang diakuisisi oleh Evermos) dan Bondros (layanan pengiriman barang UKM).
Menurut laporan berita dari Orderfaz dan 1982 Ventures, pasar social commerce Indonesia diperkirakan akan mencapai US$90 miliar (RM415 miliar) pada tahun 2028. 80% pedagang online di Indonesia menjual melalui social commerce dan 86% menjual melalui pembeli Indonesia. Saluran belanja media sosial terpopuler di Indonesia seperti TikTok, Instagram, dan Facebook menggunakan media sosial untuk belanja online.
More Stories
Indonesia mengutuk larangan Knesset nn UNRW | dunia
Armada ke-7 AS Menghadiri Pembicaraan Staf dengan Komando Angkatan Laut Indonesia > Komando Indo-Pasifik AS > Tampilan Artikel Berita
Hydrowing akan membangun pembangkit listrik tenaga gelombang pertama di Indonesia