Pengunjuk rasa di Indonesia telah mengambil ingin jalanan Pada hari Jumat Meminta KPU menghalangi mantan jenderal angkatan darat Prabowo Subianto, yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia, untuk menjadi presiden berikutnya di tengah tuduhan kecurangan pemilu.
Indonesia terkendali Pemilu pada 14 Februari 2024. Prabowo Subianto, menteri pertahanan saat ini di bawah Presiden Joko Widodo, menang dengan selisih besar 58 persen suara dalam penghitungan tidak resmi pada hari Rabu. Malam itu juga, dia dikatakan Para pendukungnya menyebutnya sebagai kemenangan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dua calon unggulan lainnya adalah Kanjar Pranovo dan Anis Pasvedan ditolak Mereka mendesak para pendukungnya untuk menyetujui hasil tidak resmi tersebut Tunggu Hitung sampai akhir. Selain itu, mereka Menuduh Kemenangan Subianto terjadi di tengah kecurangan pemilu. Para pengunjuk rasa berbaris di ibu kota dan di seluruh negeri dengan sasaran Komisi Pemilihan Umum negara tersebut. Mereka mengungkapkan kesedihan mereka atas kemenangan nyata Subianto sebagai presiden dan menuntut keadilan bagi para korban dugaan kekejamannya.
Subianto, 72, adalah keponakan Suharto, pemimpin diktator Indonesia. 1988, dan komandan lama Copasus Pasukan Khusus Angkatan Darat. Subianto dicopot dari jabatannya pada tahun 1988 setelah pasukan Gobass menculik dan menyiksa aktivis politik. Dia kemudian pergi ke pengasingan sukarela di Yordania.
Dari 22 korban penculikan, 13 orang hilang. Subianto membantah tuduhan tersebut. Selain itu, dia telah melakukannya Dituduh Mereka terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia di Papua dan Timor-Leste, termasuk pembantaian tahun 1983 yang menewaskan ratusan orang. Subianto ada pada satu titik Dilarang Sejak memasuki Amerika Serikat, dia tidak pernah dihukum karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
Ini merupakan upaya ketiga yang dilakukan Subianto. SayaDalam dua pemilu terakhir, Mahkamah Konstitusi menolak upaya Subianto untuk membatalkan kemenangan Widodo dan menganggap klaimnya atas kecurangan yang meluas sebagai hal yang tidak berdasar.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya