Sebuah kapal pendarat Indonesia yang membawa muatan pemerintah menghilang tanpa jejak di suatu tempat di Papua Barat antara Kabupaten Mimika dan Asmat di pantai selatan pulau tersebut.
Kapal pendarat Kutipan XX Pesawat tersebut lepas landas dari Mimika pada 15 Juli dan menuju ke Asmat dengan peralatan telekomunikasi 4G untuk perusahaan seluler milik negara Bhakti Kominfo. Kapal dan 12 awaknya dijadwalkan tiba pada 18 Juli tetapi tidak muncul. Pada tanggal 19 Juli, dinyatakan terlambat dan pencarian diluncurkan.
Pada hari Senin, Angkatan Laut Indonesia menghentikan transportasi tersebut Teluk Lada-521 untuk membantu upaya SAR, dan beberapa awak perahu kecil diberangkatkan untuk menyisir beberapa muara sungai di sepanjang pantai dekat Agats. Badan SAR Indonesia Pasarnas juga telah meminta bantuan kepada pedagang pelayaran.
Itu Mimpi XX Pengiriman peralatan telekomunikasi tersebut akhirnya dikirim ke wilayah pegunungan di Kabupaten Yahugimo, tempat Indonesia berusaha menumpas pemberontakan separatis selama beberapa dekade. Akses asing ke wilayah tersebut dilarang karena alasan keamanan; Masalah yang sama juga memperlambat proyek telekomunikasi.
Pada tahun 2023, Presiden Indonesia Joko Widodo menyerahkan komando proyek 4G untuk Papua kepada militer Indonesia, “sehingga pembangunan dapat segera dimulai dan membantu dalam hal keamanan.”
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya