KUBANG, Indonesia (Bernama-Antara): Abu vulkanik letusan Gunung Levodopi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur berdampak pada dua bandara, kata Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (PMKG) pada Minggu. Pulau Flores.
Kantor berita ANTARA melaporkan, dua bandara terdampak adalah Bandara Seda Perancis di Maumar di Kabupaten Sikka dan Bandara Haji Hassan Arbozman di Kabupaten Ende.
“Bandara Seda Prancis dan Bandara Haji Hasan Arbozman harus mewaspadai penyebaran abu vulkanik,” kata Oda Talo, kepala Pusat Meteorologi Francis Xavier Seda Sika, pada Minggu.
Ia menjelaskan, gumpalan abu vulkanik Gunung Levodopi Lucky teramati pada ketinggian permukaan hingga 10.000 kaki dan bergerak ke barat daya dengan kecepatan 15 knot dengan intensitas konstan.
Menurut Talo, dampak letusan tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga besok.
“Terus update informasi sebaran abu vulkanik dari BMKG,” ujarnya mengingatkan.
Dihubungi terpisah, Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Kelas II Bandara Frans Seda Maumere Partahian Panjaitan mengatakan, tanda-tanda abu vulkanik telah menutup operasional penerbangan di Bandara Frans Seda pada Minggu.
Menurut Panjaitan, penerbangan akan kembali normal apabila hasil observasi BMKG dan hasil tes kertas di runway negatif.
“Kalau hasilnya negatif, tidak terlihat abu vulkanik. Penerbangan bisa berjalan normal.”
Menurutnya, penutupan operasional penerbangan merupakan langkah penting menuju keamanan penerbangan.
Jika abu vulkanik mengenai mesin pesawat, maka dapat menyebabkan kerusakan serius pada pesawat.
“Kami mohon calon penumpang dapat berkoordinasi atau mengikuti pengumuman dari pihak maskapai,” kenangnya.
Gunung Levodopi Laki-Laki merupakan gunung berapi aktif yang saat ini berstatus Level III atau Waspada. Pada hari Minggu, gunung tersebut meletus dan memuntahkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter di atas puncak. – Bernama-Antara
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya