Dalam kunjungan SSTC ke Bangladesh, delegasi Indonesia mendapatkan ilmu untuk meningkatkan pengembangan kebijakan guna meningkatkan tingkat fortifikasi beras di Indonesia. Hal ini juga akan menghasilkan sumber daya untuk memasukkan beras yang difortifikasi ke dalam program perlindungan sosial regional dan nasional di Indonesia. Kunjungan tersebut akan dilanjutkan dengan rapat koordinasi dan sosialisasi pembelajaran dengan para pemangku kepentingan melalui platform pertukaran pengetahuan nasional seperti Kelompok Kerja Teknis Fortifikasi Beras Nasional.
Pertukaran pembelajaran SSTC di Filipina berfokus pada integrasi tindakan antisipatif ke dalam kerangka kebijakan dan peraturan serta kerangka koordinasi tindakan antisipatif. Melalui pertukaran tersebut, WFP juga memfasilitasi partisipasi perwakilan Pemerintah Indonesia dengan mitra internasional pada Forum Dialog Nasional ke-6 di Filipina pada 11-12 Mei.
Untuk terus mendukung pengambilan keputusan pemerintah yang berbasis bukti dalam kebijakan dan program ketahanan pangan, WFP melakukan studi kasus menggunakan Atlas Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) di Kalimantan Barat. Di Kalimantan Barat, penelitian ini menemukan bahwa FSVA digunakan oleh dinas ketahanan pangan provinsi dan kabupaten untuk menginformasikan program dan intervensi ketahanan pangan, namun penggunaannya secara lintas sektoral masih terbatas. WFP akan menghasilkan laporan mengenai implementasi FSVA beserta pembelajaran dan rekomendasi, yang akan dibagikan kepada para pemangku kepentingan.
WFP melakukan advokasi kepada pemerintah provinsi Kalimantan Barat untuk melaksanakan operasi peramalan sub-nasional. Bersama dengan Badan Meteorologi, Iklim dan Geofisika, WFP dan pemerintah menjajaki peluang untuk menerapkan pendekatan tindakan proaktif di wilayah-wilayah prioritas di Kalimantan Barat, dengan menyoroti peran kuncinya dalam menghindari kerugian dan kerusakan pertanian menjelang peristiwa El NiƱo dan bahaya iklim lainnya. .
WFP mendukung pengembangan Sistem Pemantauan Gizi dan Ketahanan Pangan (SKPG) berbasis web bersama Badan Pangan Nasional dan Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika. Sistem ini bertujuan untuk memfasilitasi pelaporan data dan menyediakan pemantauan terpusat terhadap ketahanan pangan dan status gizi. WFP akan memfasilitasi pembagian data yang lancar berdasarkan Platform WFP untuk Pemantauan Dampak dan Situasi Real-time (PRISM) untuk sistem berbasis web.
WFP juga terus memberikan dukungan teknis kepada Kementerian Sosial dalam mengembangkan dan menerapkan Sistem Informasi Mitigasi Bencana (e-SIMBA), dengan fokus pada pengembangan dokumentasi e-SIMBA dan menyelenggarakan sesi pelatihan bagi para praktisi. Melalui dukungan ini, WFP bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Kementerian dalam menggunakan e-Simba untuk mitigasi dan tanggap bencana.
WFP mendukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam merancang dan memfasilitasi latihan meja National Logistics Cluster (NLC) yang bertujuan untuk memvalidasi rancangan Pedoman NLC. Latihan ini menghasilkan revisi panduan yang diharapkan dapat diresmikan dan diterbitkan pada akhir tahun 2023. Di tingkat provinsi, WFP terus mendukung lembaga penanggulangan bencana daerah dalam memperkuat kapasitas kelembagaan Komite Logistik Provinsi (PLC). Hal ini termasuk merancang workshop dengan PLC Jambi dan Jawa Barat serta memfasilitasi proses pendirian PLC Panten.
WFP telah ditunjuk sebagai anggota Komite Penyusun Pengembangan Pedoman Teknis Intervensi Pemantauan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional. Pedoman ini akan diterapkan di 10 kabupaten terpilih, dengan sasaran 25.000 siswa sekolah dasar pada tahun 2023.
Sebagai salah satu ketua Kelompok Data, Pemantauan, Evaluasi, dan Pembelajaran Antar-Lembaga PBB (DMEL) Indonesia, WFP berbicara pada tanggal 17 Mei di Pertemuan Konsultasi Teknis ke-2 yang diselenggarakan oleh Badan Statistik Indonesia tentang Penguatan Pemerintah-PBB Nasional. Berpartisipasi dalam membangun mekanisme kerjasama. Sistem statistik. Inti dari pertemuan ini mencakup metodologi evaluasi area kecil dan kolaborasi untuk memperkuat hasil. Dalam kapasitas yang sama, WFP menyajikan temuan-temuan utama dari studi penilaian wilayah kecil pada pertemuan tim DMEL pada tanggal 24 Mei.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya