Seorang wanita Indonesia berusia 25 tahun mengirim mantan pacarnya untuk berencana membunuhnya sate Keracunan. Namun, hal ini menyebabkan kematian seorang anak laki-laki berusia delapan tahun yang tidak bersalah.
Berdasarkan Astro AvaniPeristiwa itu terjadi di pesta dansa Yogyakarta pada 25 April, ketika perempuan tersebut meminta seorang pengantar barang bernama Pandiman untuk mengirimkan makanan kepada mantan pacarnya.
Namun, istri mantan pacar tersebut menolak menerima kiriman tersebut karena tidak tahu siapa pengirimnya. Sebagai gantinya, dia menyerahkan sate Ia kembali ke Pandiman dan memintanya untuk membawanya pulang Berbuka puasa.
Belakangan, anak Pandiman makan sate Kalium dikaitkan dengan sianida. Dia muntah dan pingsan sebelum dibawa ke rumah sakit, tetapi segera dinyatakan meninggal Tripannius. Istri Pandiman juga bisa makan ski, tapi efeknya lumayan.
Polisi membuka penyelidikan dan mengidentifikasi distributor makanan dan menangkap wanita itu pada 30 April.
Dirjen Reserse Kriminal Umum Polres Bandul Yogyakarta, Jawa Barat, Burgan Rudy Satriya mengatakan, mantan pacarnya telah menikah dengan perempuan lain dan tindakan perempuan itu dipicu oleh balas dendam.
“Tersangka membeli ayam itu sate Jalani, seorang yogi, menyemprotkan racun ke Pandiman yang sedang beristirahat di Kayam, sebelum memintanya mengirim makanan ke rumah mantan pacarnya di Bandul, Yogyakarta, ”ujarnya.
Dia mengatakan wanita itu tidak menggunakan aplikasi online apa pun dan tidak memberikan identitas aslinya dan sekarang menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah.
Sementara itu, pengirim, Pandiman, menyesali apa yang terjadi pada putranya dan menyalahkan dirinya sendiri karena membawanya pulang. sate.
“Saya turut berduka atas apa yang terjadi. Anak saya meninggal karena saya membawanya sate Rumah. Tujuan saya hanya mengirim makanan, ”katanya.
“Jika saya tahu sate Bercampur dengan racun, yang semuanya tidak akan terjadi. ”
Menurut laporan lain Astro Avani, Pandiman mengaku mendapat pesanan dari seorang wanita yang datang kepadanya secara sembarangan dan memintanya untuk menyajikan makanan kepada temannya.
“Dia bilang tidak ada lamaran pengiriman dan minta saya kirimkan ke pria bernama Tommy di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kazihan, Bandul,” ujarnya.
Wanita itu menyuruh Pandiman untuk menyebutnya sebagai “Hamid dari Pakilaman”. Namun, sesampai di rumah Tommy, Tommy mengaku tidak kenal seorang “Hamid”.
“Setelah saya menelepon, ternyata yang mengangkat telepon itu bernama Tommy, dan alamatnya benar. Tapi dia bilang tidak punya teman bernama Hamid di Pakulaman, ”ujarnya.
Pandiman kemudian diminta untuk membawa pulang makanan tersebut Berbuka puasa.
Baca juga: Pria China Menemukan Uang dan Emas dari Sofa Terbengkalai dan Membawanya Pulang di Hari Buruh
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya