November 23, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

8 nelayan Indonesia telah meninggal dan 11 telah diselamatkan dari topan

8 nelayan Indonesia telah meninggal dan 11 telah diselamatkan dari topan

Para pejabat mengatakan dua kapal kayu nelayan Indonesia terjebak di jalur Topan Ilsa, yang pada Jumat menjadi badai paling kuat dalam delapan tahun yang menghantam pantai Australia dengan kecepatan angin 180 mil per jam.

Salah satu kapal, Putri Jaya, tenggelam dalam “cuaca ekstrem” pada 11 atau 12 April saat Ilsa mengumpulkan kekuatan saat kandas di Samudera Hindia menuju pantai tenggara, kata Komisi Keselamatan Maritim Australia dalam sebuah pernyataan.

Kapal penangkap ikan di Pulau Bedwell (Komisi Keselamatan Maritim Australia via AP)

Kapal lainnya, Express 1, tenggelam pada dini hari tanggal 12 April di Pulau Bedwell, sekitar 200 mil sebelah barat resor pantai Broome di Australia, dengan 10 orang di dalamnya, kata para pejabat.

Satu-satunya yang selamat dari Putri Jaya menghabiskan 30 jam di air sebelum mendarat di pulau yang sama, kata pernyataan itu.

Satu-satunya yang selamat dari Putri Jaya menghabiskan 30 jam di air sebelum mendarat di pulau yang sama, kata pernyataan itu.

“Semuanya (di Pulau Bedwell) tanpa makanan dan air selama enam hari sebelum diselamatkan pada Senin malam,” kata pihak berwenang.

Putri Jaya yang selamat mengikat dirinya ke kaleng bahan bakar untuk mengapung di laut sebelum berenang ke pulau itu, kata Putu Sudayana, kepala badan pencarian dan penyelamatan Indonesia di Kubang, ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur. Bagian dari kepulauan Indonesia.

Orang-orang yang selamat ditemukan pada hari Senin oleh Pasukan Perbatasan Australia, yang berpatroli di pendekatan utara Australia untuk penyelundupan dan aktivitas ilegal lainnya, dari sebuah pesawat dalam misi pengawasan rutin.

Helikopter penyelamat berbasis Broome dikerahkan dan semua 11 orang di dalamnya dijatuhkan ketika lampu padam.

READ  Indonesia, EAEU Buka Perundingan Perdagangan Bebas

Nelayan yang terdampar
Sebelas nelayan berhasil diselamatkan dengan selamat (Australian Maritime Safety Commission via AP).

Gordon Watt, manajer penyedia helikopter PHI Aviation, mengatakan awak helikopter penyelamat tidak dapat mendarat di pasir.

“Mereka harus melakukan pemulihan winch, yang merupakan tugas yang menantang,” kata Watt kepada Australian Broadcasting Corporation.

“Siang hari berarti malam hari ada di kru selama misi penyelamatan, jadi mereka harus beralih menggunakan kacamata penglihatan malam.”

Para penyintas dibawa ke Rumah Sakit Broome, di mana para pejabat mengatakan mereka dalam kondisi baik. Mereka diharapkan segera kembali ke Indonesia.

Satu-satunya korban diperkirakan adalah para nelayan Indonesia yang hilang dari Topan Ilsa Kategori 5 saat melintasi pantai wilayah Pilbara Australia Barat, barat daya Broome.

Angin berkecepatan 180 mph tercatat di sebuah pulau di lepas pantai Pilbara, Biro Meteorologi Australia tercepat yang pernah tercatat di negara tersebut.

Angka itu masih pendahuluan dan memerlukan analisis lebih lanjut, kata biro itu pada Selasa, memecahkan rekor sebelumnya 166 mph yang dibuat oleh Topan Vance di lepas pantai Pilbara pada tahun 1999.