Tempo.co, Jakarta – Hasil survei Institute for Economic and Financial Development (Indef) menunjukkan sekitar 64 persen netizen skeptis terhadap kapasitas penanganan gugus tugas impor. Impor ilegal kasus. Analisis dilakukan oleh X dengan data berdasarkan hasil 2.136 percakapan atau komentar pada tanggal 25 Juli hingga 6 Agustus 2024.
Sebanyak 64,09 persen pengguna X mengungkapkan keraguannya.
“Sebagian besar pengguna media sosial masih skeptis Satgas Impor Ilegal ini akan efektif menangani impor ilegal,” kata Eko Listiyanto, Direktur Pengembangan Big Data Indef, dalam diskusi melalui Zoom, Kamis, 8 Agustus.
Skeptisisme tersebut, kata dia, bermula dari pembentukan gugus tugas yang dianggap kurang optimal oleh masyarakat dalam menjalankan tugasnya.
“Mungkin satgas kita terlalu banyak. Setiap permasalahan dibuat satgas baru. Dan satgas ini sepertinya kurang efektif,” ujarnya.
Echo mengatakan kepada anggota gugus tugas untuk tidak berkecil hati dengan hasil survei terhadap pengguna X. Analisis, kata dia, bisa dijadikan acuan untuk berbuat lebih baik dan membuktikan anggapan tersebut salah.
“Yang ingin kita lakukan adalah memberikan semangat kepada mereka. Satgas Impor Ilegal akan merubah keadaan, artinya mereka bisa bekerja lebih baik lagi agar bisa diapresiasi oleh warganet nantinya,” imbuhnya.
Bouzi Ibrahim
Seleksi Guru: Tarif anti-impor tidak hanya pada barang-barang Tiongkok, jelas Menteri Perdagangan Indonesia
klik disini untuk mendapatkan Berita terkini Tempo di Google News
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya